A. Konsep Penanganan Kasus

Dalam penanganan kasus kekerasan seksual, penting untuk mengadopsi pendekatan yang berfokus pada penyintas dan tidak menghakimi. Berikut adalah beberapa konsep dan langkah yang dapat diambil untuk menyikapi situasi di mana pelaku mungkin juga adalah korban, atau ketika ada keraguan tentang kebenaran laporan:

1. Prinsip Dasar Penanganan

2. Penanganan Kasus di Mana Pelaku Mungkin Juga Korban

3. Menyikapi Keraguan tentang Kebenaran Laporan

4. Edukasi dan Pelatihan

Pendekatan yang berfokus pada penyintas, non-judgmental, dan holistik adalah kunci dalam menangani kasus kekerasan seksual. Dengan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan penyintas, serta menghindari stigma dan prasangka, kita dapat memberikan dukungan yang efektif dan adil kepada semua pihak yang terlibat. Edukasi dan pelatihan berkelanjutan juga penting untuk memastikan bahwa tim respons dan komunitas siap menangani situasi ini dengan bijaksana dan penuh empati.

B. Alur Penanganan Kasus Pelecehan


graph TD
    A[Kasus Kekerasan Seksual Dilaporkan] --> B[Respon Segera]
    B --> C[Memastikan Keselamatan Korban]
    B --> D[Memberikan Perawatan Medis Darurat jika Diperlukan]
    B --> E[Menawarkan Dukungan Emosional]

    C --> F[Menilai Risiko Segera]
    F --> G[Menerapkan Rencana Keselamatan]

    E --> H[Menghubungkan dengan Konselor Trauma]

    G --> I[Dukungan dan Tindakan Jangka Panjang]
    H --> I
    D --> I

    I --> J[Konseling dan Dukungan Berkelanjutan]
    I --> K[Pilihan Hukum]
    I --> L[Respon Institusional]

    K --> M{Korban Ingin Melapor?}
    M -->|Ya| N[Membimbing Melalui Proses Pelaporan]
    M -->|Tidak| O[Menghormati Keputusan, Melanjutkan Dukungan]

    L --> P[Mengeluarkan Tersangka Pelaku dari Posisi Kekuasaan]
    L --> Q[Meninjau dan Memperkuat Kebijakan]
    L --> R[Pelatihan Wajib untuk Semua Anggota]

    N --> S[Melindungi Korban dari Pembalasan]
    O --> S
    P --> S

    S --> T[Tindakan Seluruh Komunitas]
    Q --> T
    R --> T

    T --> U[Program Pendidikan Berkelanjutan]
    T --> V[Menciptakan Budaya Akuntabilitas]
    T --> W[Menetapkan Mekanisme Pelaporan]

    U --> X[Tinjauan Kebijakan Rutin]
    V --> X
    W --> X

    X --> Y[Perbaikan Berkelanjutan Sistem Respon]

    A --> Z[Penanganan Terduga Pelaku]
    Z --> AA[Investigasi Menyeluruh]
    Z --> AB[Pemisahan Sementara dari Komunitas]

    AA --> AC{Bukti Kuat?}
    AC -->|Ya| AD[Proses Hukum]
    AC -->|Tidak| AE[Tindakan Disipliner Internal]

    AB --> AF[Konseling dan Rehabilitasi]

    AD --> AG[Perlindungan Komunitas dari Pelaku]
    AE --> AG
    AF --> AG

    AG --> AH[Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan]

    AD --> AI{Terbukti Bersalah?}
    AI -->|Ya| AJ[Mengeluarkan Pelaku dari Komunitas]
    AI -->|Tidak| AK[Mempertimbangkan Reintegrasi dengan Pemantauan Ketat]

    AJ --> AL[Dukungan Berkelanjutan untuk Korban dan Komunitas]
    AK --> AL

1. Tim Respons Krisis

Tugas dan Kewajiban

Lingkup Kerja